Selasa, 10 September 2013

Masalah yang Dapat Mengganggu Keindahan Mata

Mata merupakan indera salah satu indera yang sangat penting. Oleh karena itu, kesehatannya pun harus selalu dijaga. Jangan remehkan gangguan mata berikut jika terjadi pada mata Anda.

Saat mempelajari ilmu pengetahuan di bangku sekolah, telah dipelajari bahwa fungsi mata manusia seperti kamera dan retina bertindak seperti sebuah film. Retina merupakan jaringan peka cahaya yang bereaksi terhadap cahaya yang masuk dan mengirim gambar ke otak melalui saraf optik. Masalah dalam retina dapat membuat lebih sulit bagi otak untuk menafsirkannya.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan retina jika Anda mengalami bintik-bintik hitam, kilatan cahaya, atau pandangan kabur. Sebab ini bisa menjadi gejala dari diabetic retinopathy, ablasi retina atau retina robek. Selain itu, konsultasi dengan dokter mata dapat membantu Anda menentukan penyebab masalah, seperti dilansir Times of India, Senin (22/7/2013).

Berikut gangguan mata yang mungkin disebabkan oleh masalah pada retina:

1. Diabetic Retinopathy
Diabetes dapat mempengaruhi penglihatan dengan katarak, glaukoma, dan merusak pembuluh darah di dalam mata. Kondisi ini dikenal sebagai diabetic retinopathy atau retinopati diabetes. Diabetic retinopathy adalah komplikasi diabetes yang disebabkan oleh perubahan dalam pembuluh darah retina.

Ketika pembuluh darah di retina rusak, darah akan menjadi bocor dan pembuluh darahnya tumbuh rapuh. Hal ini dapat mengaburkan atau mendistorsi penglihatan. Diabetic retinopathy adalah penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Orang dengan diabetes yang tidak diobati dikatakan 25 kali lebih mungkin untuk menderita kebutaan daripada populasi umum. Semakin lama seseorang memiliki diabetes, semakin tinggi risiko untuk terkena diabetes retinopati.

2. Ablasi Retina
Ablasi retina merupakan pemisahan jaringan retina (lapisan saraf) dari lapisan pembuluh darah yang menyediakannya nutrisi dan oksigen. Ketika sel-sel kekurangan oksigen, mereka tidak dapat menyusun gambaran yang jelas. Jika dibiarkan tidak diobati untuk waktu yang lama, maka hal ini dapat menyebabkan kebutaan pada mata yang terkena.

Miopia yang lebih dikenal sebagai rabun pendek merupakan faktor risiko yang sangat kuat untuk ablasi retina. Ablasio retina juga disebabkan oleh trauma pada kepala atau mata. Menurut statistik, penyakit ini sering terjadi pada orang-orang berusia tua dan dewasa menengah.

3. Retinoblastoma
Retinoblastoma merupakan kanker yang cepat berkembang pada sel retina. Umumnya, hal ini berpengaruh pada anak-anak di bawah 6 tahun dan bisa diwariskan atau tidak. Dalam beberapa kasus, penyakit ini terjadi hanya pada satu mata dan disebut sebagai retinoblastoma unilateral. Sedangkan jika kedua mata terkena, maka disebut sebagai retinoblastoma bilateral. Bahkan dalam beberapa kasus dapat mempengaruhi kelenjar pineal dan disebut sebagai retinoblastoma trilateral.

Retinoblastoma adalah jenis paling umum dari kanker yang dapat mempengaruhi anak-anak. Mendapatkan perawatan secepat mungkin merupakan salah satu tingkat obat terbaik.

Dokter memperingatkan orang tua untuk mencari tanda-tanda seperti bintik-bintik putih pada pupil, kemerahan dan nyeri. Sebuah keterlambatan dalam pengobatan bisa menyebabkan kebutaan, penyebaran tumor ke paru-paru, otak dan tulang.

Semoga informasi tentang masalah yang dapat mengganggu keindahan mata ini dapat membantu untuk tetap menjaga keindahanya.

Olahraga untuk Ibu Hamil


Operasi caesar merupakan opsi terakhir para calon ibu yang kondisinya kritis menjelang persalinan untuk menyelamatkan nyawa si jabang bayi beserta ibunya. Namun prosedur ini kurang disarankan mengingat 'efek sampingnya' yang cukup berbahaya bagi kesehatan ibu. Beruntung sebuah studi menemukan hal ini dapat dicegah dengan olahraga rutin selama masa kehamilan.

Olahraganya tak perlu yang berat tapi harus dilakukan secara rutin seperti jalan cepat tiga kali dalam seminggu. Olahraga ini pun dikatakan peneliti dapat mengurangi risiko seorang wanita mengandung bayi yang memiliki berat badan tinggi, salah satu penyebab utama operasi caesar darurat. Demikian dilansir Daily Mail, Jumat (19/7/2013).

Studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine ini juga memperlihatkan bahwa olahraga rutin dapat menurunkan risiko diabetes khusus yang kerap terjadi pada ibu hamil saja.

Lagipula studi sebelumnya menunjukkan bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar bisa jadi tak terpapar bakteri protektif yang dapat membantu perkembangan sistem imun mereka, termasuk mencegah berbagai jenis penyakit seperti infeksi dan asma. Bayi yang lahir secara caesar juga lebih rentan mengalami obesitas saat masih kanak-kanak dan mengidap diabetes.

Kesimpulan ini diungkap peneliti dengan melibatkan 510 wanita hamil yang sedenter dalam percobaan yang mereka lakukan. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok; satu kelompok diminta melakukan aerobik, sesi latihan otot dan latihan fleksibilitas selama 55 menit sebanyak tiga kali seminggu selama enam bulan terakhir masa kehamilan mereka, sedangkan sisanya tak diminta melakukan aktivitas apapun dan diberi perawatan standar untuk bumil.

Terbukti, bumil yang menerima program latihan fisik mengalami penurunan peluang melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4 kilogram sebesar 58 persen dan jumlah partisipan yang diprediksi akan melahirkan dengan operasi caesar berkurang sebanyak 34 persen.

"Temuan ini pun menguatkan perlunya intervensi pada bumil terutama mendorong rutinitas berolahraga selama masa kehamilan untuk melawan efek negatif dari diabetes gestasional (wanita sehat yang tiba-tiba mengalami intoleransi glukosa saat mengandung)," tandas peneliti Dr Jonatan Ruiz dari Granada University, Spanyol.

Apalagi ibu obesitas yang tengah mengandung juga berisiko mengalami hipertensi dan penggumpalan darah yang 'memaksa' para dokter untuk merekomendasikan operasi caesar untuk persalinan.